PRAKTIKUM BASIS DATA 2
I. BASIS DATA, MODEL DATA, DIAGRAM E-R
1. Konsep Sistem Basis Data
1. Konsep Sistem Basis Data
Basis data adalah kompulan data yang disimpan secara
sistematis di dalam komputer dan dapat diolah atau dimanipulasi serta dapat
diakses dengan mudah dan tepat menggunakan perangkat lunak (program aplikasi)
untuk menghasilkan sebuah informasi.
Sistem basis data merupakan ruang lingkup yang lebih luas
dari basis data. Sistem basis data memuat sekumpulan basis data dalam suatu
sistem yang mungkin tidak ada hubungan antara satu dengan yang lain, tetepi
secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah sistem yang
didukung oleh komponen lain.
Komponen Sisten Basis Data: Perangkat Keras (Hardware),
Sistem Operasi (Operating System), basis data (Database), DBMS (Database
Management System), Pemakai (User).
DBMS (Database Management System) merupakan basis data dan
set perangkat lunak (software) untuk pengelolaan basis data.
2. Konsep Model
Data
Model data merupakan suatu cara untuk menjelaskan tentang
data-data yang tersimpan dalam basis data dan bagaimana hubungan antara data
tersebut untuk para pengguna (user) secara logika. Secara garis
besar model data dapat dikelompokan menjadi 3 macam yaitu:
1. Model Basis Data Objek (Object based data model)
Merupakan himpunan data dan relasi yang
menjelaskan hubungan logik antar data dalamsuatu basis data berdasarkan pada
objek datanya. Salah satunya adalah Entity Relationship Model.
Model Entity Relationship Diagram (ERD)
atau Conceptual Data Model (CMD). Mrupakan suatu modul untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan suatu persepsi
bahwa dunia nyata terdiri dari objek-objek dasar (entitas) yang
mempunyai hubungan atau relasi antar objek-objek dasar (entitas) tersebut yang
dilukiskan dengan mengunakan simbol-simbol grafik tertentu.
2. Model data berbasis Record (Record Based Data Model)
Model ini berdasarkan pada record/rekaman untuk menjelaskan
kepada para pemakai tentang logik antar data dalam basis data. Salah satunya
adalah Relation model.
Model Rasional merupakan model data yang menjelaskan pada
pengguna tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan
mempresentasikannya kedalam bentuk tabel-tabel yang terdiri atas sejumlah baris
yang menunjukkan record dan kolom yang menunjukkan atribut tertentu.
3. Physical Based Data Model
Model ini berdasarkan pada teknis penyimpanan record dalam
basis data. Model ini jarang digunakan untuk memodelkan data kepada pemakai
karena kerumitan dan komplksitasnya yang tinggi.
3. Bahasa
Basis Data
Bahasan yang digunakan untuk mendefinisikan, mengelolah dan
memanipulasi basis data dikelompokkan 3 macam yaitu:
1. DDL (Data Definition Language) yang digunakan untuk mendefinisikan struktur dan kerangaka dari basis data yang meliputi:
a. Membentuk baris data, tabel, indeks.
b. Mengubah struktur table.
c. Menghapus basis data, tabel atau indeks.
2. DML( Data Manipulation Language) digunakan untuk menjabarkan pemrosesan data pada basis data yang meliputi:
a. Menambahkan atau menyisipkan data
baru ke basis data.
b. Mengelolah data yang tersimpan dalam
basis data (query).
c. Mengubah dan menghapus data
dalam basis data.
3. DCL (Data Control Language) digunakan untuk pengaturan hak akses pengguna pada basis data yang meliputi:
a. Menugaskan hak akses terhadap
basis data kepada pengguna atau grup pengguna.
b. Membatalkan hak akses
pengguna terhadap basis data.
4. Entity Relationship Diagram (ER-D)
Merupakan model data yang dikembangkan berdasarkan objek
atau entitas. ER-D berguna membantu perancang atau analis
sistem pada saat melakulan analis dan perancangan basis data karena model ini
dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan direlasikan data di dalamnya.
1. Komponen ER_Diagram
Sebuah diagram ER tersusun atas tiga komponen, yaitu
entitas yang brupa objek dasar yang terlibat dalam sistem, atribut yang
berperan sebagai penjelas entitas, kerelasian antar entitas menunjukkan
hubungan yang terjadi diantara dua entitas,
a. Entitas (Entity)
Entitas menunjukkan objek-objek dasar yang terkait dalam
sistem. Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal yang
keterangannya perlu disimpan didalam basis data. Macam-macam entitas:
· Entitas Reguler
Entitas ini disebut juga entitas dominan (strong entity).
Keberadaan entitas ini tidak tergantung pada entitas yang lain.
Contoh: Mahasiswa, Matakuliah.
· Entitas Dependen
Entitas ini disebut juga entitas tidak bebas / indpenden
atau entitas lemah (weak entity) atau entitas subordinat. Entitas ini dapat
muncul jika ada ntitas lain sebagai acuannya (entitas reguler).
Contoh: Matakuliah_konsentrasi, bergantung pada entitas Matakuliah.
· Entitas super type dan sub type
Entitas super type merupakan entitas yang memiliki
tingkatan yang lebih tinggi yaitu membawahi atau mempunyai entitas bagian yang
lebih rendah.
Contoh: Entitas Karyawan
Entitas sub type merupakan entitas yang lebih rendah yaitu
entitas yang menjadi entitas bagian dari entitas lain.
Contoh: Entitas karyawan_tetap dan karyawan_tidak_tetap.
b. Atribut (Attribute)
Merupakan keterangan-keteranagan yang terkain pada sebuah
entitas yang perlu disimpan kedalam database. Atribut berfungsi sebagai
penjelas pada sebuah entitas. Contoh:mahasiswa mempunyai atribut nim, nama,
jurusan, kelamin, tempat_lahir, tanggal_lahir, dsb.
Atribut pada sebuah entitasdibagi menjadi 2 yaitu:
· Atribut sederhana (simple
attribute), yaitu jika atribut berisi sebuah komponen /nilai/elmenter.
Contoh: pada entitas mahasiswa adalah
tahun masuk = 2013.
· Atribut komposit (composite
attribute),yaitu jika atribut berisi lebih dari sebuah komponen nilai.
Contoh: pada entitas mahasiswa adalah
tanggal lahir yang terdiri atas komponen nilai tanggal, bulan, tahun.
c. Kerelasian
antar entitas (Entity Relationship)
Mendefinisikan hubungan antara 2 buah entitas. Jenis kerelasian
antar entitas dibagi menjadi 3 sebagai berikut:
1. Kerelasian jenis satu ke satu (one to one).
Kerelasian terjadi jika kejadian atau transaksi di antara
dua entitas yang berhubungan hanya mungkin terjadi sebuah kejadian atau
transaksi pada kedua entitas. Dimana setiap tupel (baris) pada entitas A
berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas B, dan begitu juga
sebaliknya setiap tupel pada entitas B berhubungan dengan paling banyak satu
tupel pada entitas A.
2. Kerelasian banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many).
Kerelasian ini terjadi atau transaksi di antara dua entitas
yang berhubungan hanya memungkinkan trjadi satu kali dalam entitas pertama dan
dapat trjadi lebih dari satu kali kejadian atau transaksi pada entitas kedua.
- Satu ke banyak (one to many)
Dimana satu tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan
banyak tupel pada entitas B.
Tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap tupel pada entitas B
berhubungan dengan paling banyak satu tupel pada entitas A.
- Banyak ke
satu (many to one)
Dimana setiap tupel pada entitas A dapat berhubungan dengan
paling banyak satu tupel pada entitas B, tetapi tidak sebaliknya.
Dimana setiap tupel pada entitas A berhubungan dengan
paling banyak satu tupel padaentitas B.
3. Kerelasian jenis banyak ke banyak (many to many)
Kerelasian jenis ini terjadi jika kejadian atau transaksi
diantara dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali
dalam entitas pertama dan kedua. Dimana setiap tupel pada entitas A dapat
berhubungan dengan banyak tupel pada entitas B, dan demikian juga sebaliknya,
dimana setiap tupel pada entitas B dapat berhubungan dengan banyak tupel pada
entitas A.
4. Langkah-langkah Membuat ER_Diagram
Untuk membuat ER_Diagram secara lengkap dapat dilakukan
dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
· Indentifikasikan setiap
entitas yang terlibat.
· Lengkapi masing-masing
entitas dengan atribut yang sesuai.
· Tentukan primari key dari
masing-masing entitas.
· Identifikasikan setiap kerelasian berikut
jenisnya yang terjadi di antara entitas dengan membuat tabel daftar kerelasian antar entitas.
· Gambar simbol-simbol entitas, atribut,
dan kerelasian antar entitas secara jelas dan tidak bertabrakan.
· Cek ER_Diagram yang terbentuk, dalam
hal: kelengkapan entitas, kelngkapan atribut, kelengkapan kerelasian antar
entitas dan jenis kerelasian antar entitas.
II. STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)
A. SQL (Structured Query Language)
A. SQL (Structured Query Language)
SQL merupakan suatu bahasa (language) standar menurut ANSI
(American National Standards Institute) yang digunakan untuk mengakses basis
data. SQL pertama kali ditererapkan pada sistem R (sebuah proyek riset pada
laboratorium riset San Jose, IBM). Kini SQL juga dijumpai pada sebagai
platform, dari mikrokomputer hingga mainframe. SQL dapat digunakan baik secara
berdiri sendiri maupun dilekatkan pada bahasa-bahasa lain seperti C dan Delphi.
SQL juga telah menjadi bagian dari sejumlah DBMS, seperti Oracle, Sybase,
MySQL, dan Informix.
B. Elemen SQL
Elemen dasar SQL mencakup pernyataan, nama, tipe data,
konstanta, ekspresi, operator relasi, operator logika dan fungsi bawaan.
a. Pernyataan
Merupakan perintah SQL yang meminta sesuatu tindakan kepada
DBMS (Database Management System). SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan.
Beberapa pernyataan dasar SQL dapat dilihat pada tabel berikut :
b. Nama
Nama digunakan sebagai identitas bagi objek-objek pada DBMS
( Database Management System). Contoh objek pada DBMS adalah tabel,kolom dan
pengguna.
c. Tipe Data
Setiap data memiliki tipe data. Berikut ini adalah
tipe data dalam MySQL :
d. Konstanta
Konstanta menyatakan nilai yang tetap atau tidak berubah.
Konstanta sering dipakai pada perintah SELECT. Konstanta di bagi menjadi 2 :
1. Konstanta bertipe
numerik : 200, -3, 1500, 3.25
2. Konstanta bertipe
karakter : ‘Teknik Informatika’
Keterangan:
Konstanta bertipe karakter atau String diapit oleh tanda
petik tunggal. Dan konstanta dengan nilai pecahan desimal adalah berupa tanda
titik.
e. Operator
Aritmatika
Operator Aritmatika adalah ekspresi untuk memperoleh
suatu nilai dari hasil perhitungan.
Contoh : harga*jumlah+2
Simbol-simbol yang dapat digunakan pada ekspresi
aritmatika :
f. Operator Relasi
Merupakan operator yang digunakan untuk
membandingkan suatu nilai dengan nilai yang lain.
Biasanya operator relasi digunakan bersamaan
dengan operator logika dalam membantu
untuk menampilkan informasi
dengan criteria tertentu.
g. Operator Logika
Operator logika ada
3 yaitu OR, AND dan NOT
h. Operator
Pembanding
i.
Anggrate Function (Fungsi Agregat)
Fungsi adalah sebuah subprogram
yang menghasilkan suatu nilai jika dipanggil.
Fungsi agregat adalah fungsi
standar di dalam SQL, suatu fungsi yang digunakan untuk melakukan summary, fungsi
statistic standar yang dikenakan pada suatu table atau query.
1. SUM(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mendapat nilai total dari suatu
kolom pada suatu table.
2. AVG(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari rata-rata nilai dalam
suatu kolom dari suatu table atau ekspresi. Ekspresi dalam fungsi AVG umumnya
adalah nama kolom. Kolom yang dicari nilai rata-ratanya adalah kolom dengan
tipe data numeric.
3. COUNT(x)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dalam
suatu kolom dari suatu table. X adalah nama kolom yang ingin dicari jumlah barisnya.
4. MAX(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terbesar dari
suatu kolom dari suatu table kolom yang dicari nilai terbesarnyamemiliki tipe
data numeric
5. MIN(ekspresi)
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai terkecil dari suatu
kolom dari suatu table kolom yang dicari nilai terkecilnya memiliki tipe data
numerik.
65 MySQL
(My Structured Query Language).
MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS)
yang didistribusikan secara gratis dibawah license GPL (General Public
License). Setiap orang bebas menggunakan MySQL tetapi harus bersifat open
source. MySQL menggunakan bahasa SQL (Structured Query Languange)
Kelebihan MySQL dalam mengelolah data adalah :
· Kecepatan,
MySQL mempunyai kecepatan paling baik disbanding RDBMS lainnya.
· Mudah di gunakan,
perintah dalam MySQL dan aturan-aturannya relative mudah diingat dan
diimplementasikan karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa standar
database.
· Open source, MySQL sudah
menggunakan konsep open source, artinya siapa pun dapat ikut dalam
mengembangkan MySQL dan hasil pengembangannya dipublikasikan kepada pemakai.
· Kapabilitas,
MySQL mampu memproses data yang tersimpan dalam database dengan jumlah 50 juta
record, 60.000 table dan 5.000.000.000 juta baris.
· Biaya murah, pemakai
dapat menggunakan MySQL tanpa harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal selama
mengikuti konsep open source.
· Keamanaan, MySQL
menerapkan sistem keamanaan dan hak akses secara bertingkat, termasuk dukungan
dengan keamanan data secara pengacakan lapisan data.
· Lintas
platform, MySQL dapat dijalankan pada beberapa sistem operasi diantaranya yaitu
Linux, Windows, FreeBSD, Novel Netware, Sun Solaris, SCO Open Unix dan IBM’s
AIX.
a. Instalasi MySQL-.0.22-WIN32:
1. Jalankan file
setup mysql, yaitu MySQL-.0.22-WIN32.exe maka akan muncul
dialog instalasi.
2. Pilih tombol Next
kemudian muncul kotak dialog.
3. Pilih Custom,
kemudian pilih tombol Next. Kemudian tampil dialog fitur program.
4. Klik tanda silang
pada Developer Components, kemudian pilih This feature will be installed
on local hard drive.
5. Kemudian pilih
tombol Change…, pada folder name ubah menjadi c:/mysql.
6. Pilih Ok, kemudian
pilih tombol Next, dan pilih tombol Install, maka proses instalasi
dimulai.
7. Berikutnya muncul
dialog account, pilih skip sign-up dan klik tombol Next maka akan muncul kotak
dialog.
8. Klik tombol finish
dan tombol Next maka akan muncul kotak dialog.
9. Pilih
Standart Configuration dan klik tombol Next
10. Pilih tombol Next.
Kemudian muncul gambar berikut ini. masukkan password yang diinginkan pada
kotak isian Ne Root Password dan Confirm berikut ini untuk Securitas, misalnya
umsida. Klik tombol Next.
11. Klik tombol Execute
sebagai tahap akhir.
12. Klik Finish
b. Melakukan Koneksi ke MySQL :
Cara 1 :
1. Melalui DOS
Prompt, masuk kedirektori utama MySQL dengan cara sebagai berikut (yang diketik
hanya yang digaris bawah) :
C:\>Users\OVE>cd..
C:\Users>cd..
C:\>cd xampp\mysql\bin
C:\xampp\mysql\bin>
2. Setelah itu
ketikkan perintah berikut (yang diketik hanya yang digaris bawah) :
C:\xampp\mysql\bin>mysql –u root
3. Selanjutnya
akan ada respon dari server
c. Merubah Prompt MySQL:
Rubahlah nama prompt mysql dengan nama dan nim
masing-masing mahasiswa.
Syntax :
Mysql> prompt prakDB/loveretnohermawan(092) > (enter)
III. DATA DEFINITION LANGUAGE
(DDL)
A. Data Definition Language (DLL)
DLL merupakan bagian dari sql yang digunakan untuk
mendefinisikan struktur dan kerangka data dan objek
basis data. Bisa juga dikatakan merupakan kelompok perintah yang berfungsi
untuk mendefinisikan atribut-atribut
basis data, tabel, batasan-batsan terhadap suatu atribut, serta hubungan antar tabel.
B. Perintah-perintah DDL
Berikut ini perintah-perintah sql untuk Data Definition
Language :
a. Membuat Database
Syntax :
CREATE DATABASE namadatabase;
Dimana:
Nama database yang dibuat tidak boleh mengandung spasi dan
tidak boleh memiliki nama yang sama dengan database lain di MYSQL.
Berikut ini perintah untuk membuat basis data dengan nama perpustakaan.
b. Menampilkan daftar Database
Untuk menampilkan
daftar basis data yang ada di Mysql dapat menggunakan perintah
SHOW DATABASE;
c. Menghapus database
Untuk
melakukan penghapusan terhadap basis data yang sudah dibuat.
Syntax :
DROP DATABASE namadatabase;
Dimana :
Database yang akan dihapus harus sesuai
dengan nama database.
d. Mengaktifkan Database
Sebelum membuat suatu tabel, terlebih dahulu harus
mengaktifkan database yang akan digunakan untuk menyimpan tabel-tabel
tersebut dengan perintah :
USE namadatabase;
Karena database yang sudah dibuat telah dihapus maka buat
kembali database perpustakaan.
e. Membuat Tabel
Dalam basis data tabel atau field berfungsi untuk menyimpan
record atau data. Untuk membuat tabel Syntaxnya adalah :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
. . .
Field3 TipeData3 ([lebar]));
Keterangan :
Nama tabel tidak boleh mengandung spasi (space) tetapi jika
menginginkan ada spasi harus menggunakan tanda penghubung ( nama_tabel ).
Field1 merupakan atribut pertama dan TipeData1 merupakan tipe data untuk
atribut pertama. Jika ingin membuat tabel dengan atribut lebih dari satu, maka
setelah pendefinisian tipe data sebelumnya diberikan tanda koma(,).
f. Mendefinisikan null/not null
Ketika membuat tabel, beberapa field harus diatur agar
field tertentu harus diisi. Biasanya field ini adalah sebagai field utama
atau kunci, juga sebagai identifikasi sehingga tidak boleh kosong.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel
(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL,
Field2 TipeData2 ([lebar]) NOT NULL,
. . .
Field3 TipeData3 ([lebar]));
g. Mendefinisikan Nilai Barang Bawaan (Default)
Nilai default adalah nilai yang otomatis diberikan oleh
sistem untuk suatu atribut ketika ada penambahan baris baru, sementara nilai
pada atribut tersebut tidak diisi oleh pengguna.
Syntax :
CREATE TABLE namatabel(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 DEFAULT nilai);
Dimana nilai adalah default dari atribut tersebut.
h.
Menentukan kunci primer(Primary Key) Pada Tabel
Key adalah satu gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua jeis
basis dat (row) dalam tabel secara unik. Key didalam database berfungsi sebagai
suatu cara untuk mengidentifikasi dan menghubungkan satu tabel data dengan
tabel lain.
Primary key adalah suatu atribut atau set minimal atribut
yang tidak hanya mendefinisikan secara unik suatu kejadian spesifik tetapi juga
dapat mewakili kejadian dari suatu kejadian.
Terdapat tiga cara untuk membuat primary key. Berikut ini
adalah syntax untuk membuat primary key Field1.
Cara 1 :
CREATE TABLE namatable(
Field1 TipeData1 ([lebar]) NOT NULL PRIMARY KEY,
Field2 TipeData2 ([lebar]) );
Cara 2 :
CREATE TABLE namatable(
Field1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
PRIMARY KEY (field1));
Cara 3 :
ALTER TABLE namatable ADD CONSTRAINT namaconstraint PRIMARY
KEY (namakolom);
Brikut ini perintah untuk membuat tabel pengarang dengan
atribut kode_pengarang tipe datanya varchar(5), nam_pengrang tipe datanya
varchar(15) dengan mendefinisikan nilai not null dan primary key untuk atribut
kode_pengarang :
i. Menghapus
Primary Key Pada Tabel
Perintah :
Cara 1 : Jika
primary key dibuat dengan menggunakan alter table :
ALTER TABLE namatable DROP CONSTRAINT namaconstraint;
Cara2 :Jika
primary key dibuat melalui create table :
ALTER TABLE namatable DROP PRIMARY KEY;
j.
Menentukan Foreign Key Pada Tabel
Foreign Key adalah salah satu set atribut atau set atribut
sebagai key penghubung kedua tabel dan melengkapi satu relationship (hubungan)
terhadap primary key yang menunjukan keinduknya. Jika sebuah primary key berhubungan
ke table/entity lain, maka keberadaan primary key pada entity tersebut disebut
sebagai foreign key.
Untuk membuat foreign key, maka harus dipastikan bahwa
tabel dan atribut yang dirujuk (tabel induk dari foreign key) sudah didefinisikan
terlebih dahulu. Perintah yang digunakan sebagai berikut :
CREATE TABLE namatable
(
Field 1 TipeData1 ([lebar]),
Field2 TipeData2 ([lebar]),
FOREIGN KEY (field2) REFERENCSE namatabel induk
(namafieldinduk) ON UPDATE CASCADE ON DELETE NO ACTION
(
Atau
ALTER TABLE nama tabel ADD CONSTRAINT nama constraint
FOREIGN KEY (namafiled) REFERENCES namatabelinduk (namafieldinduk) ON UPDATE
CASCADE ON DELETE NO ACTION;
k. Menghapus
Foreign Key
Foreign Key yang sudah dibuat dapat dihapus dengan perintah
:
ALTER TABLE namatabel DROP FOREIGN KEY namaconstraint;
l.
Mengubah Struktur Tabel
Tabel yang sudah dibuat dapat dilakukan perubahan
strukturnya sperti penambahan atribut (field), penghapusan atribut (field)
bahkan mengganti lebar field dari tabel tersebut. Perintah yang digunakan
adalah ALTER TABLE.
- Menambah Atribut Baru Pada
Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable ADD fieldbaru tipe;
Dimana :
Nama tabel adalah nama tabel yang akan ditambah fieldnya.
Fieldbaru adalah nama atribut yang akan ditambahkan.
- Mengubah Tipe Data atau Lebar Atribut Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatabel MODIFY COLUMN field tipe;
Dimana :
Namatabel nama tabel yang akan diubah tipe data atau lebar
atributnya. Field adalah atribut yang akan diubah ole tipe data atau lebarnya. Tipe
adalah tipe data baru atau tipe data lama dengan lebar atribut yang berbeda.
- Mengubah Nama Atribut Field
Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable CHANGE COLUMN namalamafield namabaru
field tipedatanya;
Dimana :
Namatabel
adalah nama tabel yanga akan dirubah nama atributnya, namafield adalah atribut
yang akan diganti namnya, namabarufield adalah nama baru atribut, tipe datanya
adalah tipe data atribut tersebut.
- Menghapus Atribut (Field)
Pada Tabel
Syntax :
ALTER TABLE namatable DROP COLUMN namakolom;
- Menghapus Tabel
Tabel sudah dibuat dapat dihapus dengan menggunakan
perintah DROP TABLE. Syntax sebagai berikut :
DROP TABLE namatabel;
Tabel
yang akan dihapus sesuai dengan nama tabel.
IV. DATA MANIPULATION LANGUAGE (DML)
A. Data Manipulation Language
(DML)
Data Manipulation Language (DML) merupakan
perintah-perintah yang berfungsi untuk melakukan manipulasi data ataupun
objek-objek yang ada didalam tabel. Antara lain perintah untuk memilih data
(query), menyisipkan, mengubah dan menghapus data dalam basis data.
Bentuk manipulasi yang dapat
dilakukan oleh DML diantaranya adalah :
1. Melakukan
pencarian kembali data lama
2. Penyisipan data
baru kedalam tabel
3. Penghapusan data
4. Pengubahan data
5. Menampilkan data
dengan kriteria tertentu
6. Menampilkan data
secara terurut
DML menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya.
Contoh paket bahasa prosedural adalah dBase III, FoxBase.
2. Non Prosedural, DML membutuhkan pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa tahu bagaimana cara
mendapatkannya. Contoh paket bahasa non prosedural adalah SQL(Struktur Query
Language) atau Query By Example (QBE).
B. Perintah DML sebagai
berikut :
a. INSERT
Perintah INSERT digunakan untuk menambahkan baris pada
suatu tabel.
Terdapat dua cara untuk menambahkan baris, yaitu :
Cara 1 :
Menambah baris dengan mengisi data langsung pada setiap
kolom tanpa menyertakan struktur tabel :
INSERT INTO namatabel VALUES (nilai1,nilai2,nilai-n);
Cara 2 :
Menambahkan baris dengan menyertakan struktur tabel dalam
mengisi data pada setiap kolom :
INSERT INTO namatabel (kolom,kolom2,kolom-n) VALUES
(nilai1,nilai2,nilai-n);
b. UPDATE
Perintah UPDATE digunakan untuk mengubah isi data pada satu
atau beberapa kolompada suatu tabel.
Syntax :
UPDATE namatabel SET kolom1 = nilai1, kolom2 = nilai2
[WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk mengubah
suatu baris dengan suatu kondisi tertentu. Berikut ini perintah untuk mengubah
baris pada tabel pengarang dengan data.
c. SELECT
Perintah SELECT digunakan untuk menampilkan isi dari suatu
tabel yang dapat dihubungkan dengan tabel lainnya.
1) Menampilkan data untuk
semua kolom menggunakan asterisk(*)
Syntax : SELECT *FROM namatabel;
2) Menampilkan data untuk kolom
tertentu
Syntax : SELECT kolom1,kolom2,kolom-n FROM namatabel;
3) Menampilkan data dengan
kondisi data tertetntu dengan klausa WHERE
Syntax : SELECT * FROM namatabel WHERE kondisi;
Beberapa operator perbandingan yang dapat digunakan pada
klausa WHERE selain “=” adalah : > (lebih dari), < (kurang dari),
<> (tidak sama dengan), >= (lebih dari atau sama dengan), <=
(kurang dari atau sama dengan). Adapun operator lain, yaitu : AND, OR, NOT,
BETWEEN-AND, IN dan LIKE.
Perintah untuk menampilkan data pada tabel buku dimana data
pada kolom tertentu diawali dengan nilai tertentu, misalnya pada kolom
judul_buku diawali dengan karakter ‘B’.
4) Memberikan nama lain pada kolom
Syntax :
SELECT namakolomlama AS namakolombaru FROM namatabel;
5) Menggunakan alias untuk nama
tabel
Syntax :
SELECT nmalias.jenis, nmalias.harga FROM namatabel nmalias;
6) Menampilkan data lebih dari
dua tabel
Syntax :
SELECT * from namatabel1,namatabel2,namatabel-n;
7) Operator comparison ANY dan ALL
a. Operator ANY
digunakan berkaitan dengan subquery. Operator ini menghasilkan THRUE (benar)
jika paling tidak salah satu perbandingan dengan hasil subquery menghasilkan
nilai THRUE. Ilustrasinya :
Gaji > ANY (S)
Jika subquery S menghasilkan G1, G2, ...,Gn, maka kondisi
diatas identik dengan:
(gaji > G1) OR (gaji > G2) OR ... OR (gaji > Gn)
b. Operator ALL
digunakan untuk melakukan perbandingan dengan subquery. Kondisi dengan ALL
menghasilkan nilai THRUE (benar) jika subquery tidak menghasilkan apapun atau
jika perbandingan menghasilkan nilai THRUE untuk setiap nilai query terhadap
hasil subquery.
8) Aggregate Functions (COUNT,
SUM, AVG, MIN, MAX)
a. COUNT
Perintah yang digunakan untuk menghitung jumlah baris suatu
kolom pada tabel.
b. SUM
Perintah yang digunakan untuk
menghitung jumlah suatu kolom pada tabel.
c. AVG
Perintah yang digunakan untuk menghitung rata-rata dari
nilai suatu kolom pada tabel.
d. MIN
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terkecil
dari suatu kolom pada tabel.
e. MAX
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel.
Perintah yang digunakan untuk menampilkan nilai terbesar dari suatu kolom pada tabel.
9) SQL dengan GROUP BY dan HAVING
Klausa GROUP BY digunakan untuk melakukan pengelompokan
data.
Klausa HAVING digunakan untuk menentukan kondisi bagi
klausa GROUP BY. Kelompok yang memenuhi HAVING saja yang akan dihasilkan.
10) ORDER BY
Klausa ORDER BY digunakan untuk mengurutkan data
berdasarkan kolom tertentu sesuai dengan tipe data yang dimiliki.
Atau tambahkan ASC untuk pengurutan secara ascending
(menarik).
Atau tambahkan DESC untuk pengurutan secara descending
(menurun).
d. DELETE
Perintah DELETE digunakan untuk
menghapus satu baris, barsi dengan kondisi tertentu atau seluruh baris. Syntax :
DELETE FROM namatabel [WHERE kondisi];
Perintah dalam tanda [] bersifat opsional untuk menghapus
suatu baris dengan suatu kondisi tertentu.
V. QUERY DAN VIEW
A. Query
A. Query
Query merupakan suatu proses pengolahan data yang digunakan
untuk memberikan hasil dari basis data berdasarkan kriteria tertentu. Query
tidak hanya membaca atau mengambil data, query biasanya melibatkab beberapa
tabel yang direlasikan dengan menggunakan field kunci. Namun query juga dapat
digunakan pada satu tabel saja, tetapi hasilnya kurang informatif dan terbatas.
1. Aturan dalam
melakukan query antar tabel :
a. Setiap field
disebutkan bersama dengan tabelnya, dipisahkan tanda titik (.).
Syntax : Namatabel.namafield.
Contoh : buku.kode_buku artinya field kode_buku dari tabel
buku.
b. Setiap tabel yang
terlibat dalam proses query harus disebutkan dalam klausa FORM, dengan pemisah
koma (,). Dimana urutan tabel tidak mempengaruhi prose query.
Contoh : FROM buku, anggota.
a. Kondisi dalam
klausa WHERE mempengaruhi jenis jjoin yang tercipta.
2. Jenis-jenis
join pada query :
a. Operator Cross Join
Operator ini berguna untuk melakukan operasi penggabungan
dengan perkalian kartesain. Namun penggabungan jenis ini jarang dilakukan
karena tidak menghasilkan nilai informasi yang efektif.
Contoh :
Select *from buku CROSS JOIN bagian LIMIT 5;
b. Operator Inner Join
Inner join digunakan untuk menampilkan data dari dua tabel
yang berisi data sesuai dengan syarat yang dibelakang on (tidak boeh null),
dengan kata lain semua data dari tabel kiri mendapat pasangan dat dari tabel
sebelah kanan.
c. Operator Equijoin
Equijoin adalah penggabungan antar tabel dengan menggunakan
operator ‘=’ pada kondisi klausa WHERE.
d. Operator Self Join
Self_join adalah jenis penggabungan antar field dari tabel
yang
sama. Untuk melakukan penggabungan Self_join menggunakan
alias.
e. Operator Natural Join
Operasi ini digunakan untuk melakukan operasi equijoin
dengan memperlakukan nama-nama kolom yang sama sebagai kolom penghubung.
Natural join dibedakan menjadi 2 yaitu :
· Natural Left
Join
Natural left join digunakan untuk menampilkan semua data
dari tabel sebelah kiri perintah natural left join beserta pasangannnya dari
tabel sebelah kanan. Meskipun terdapat data dari sebelah kiri tidak memiliki
pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya dengan nilai NULL.
· Natural Right Join
Natural right join digunakan untuk menampilkan semua data
dari tabel sebelah kanan perintah natural right join beserta pasngannya dari
tabel sebelah kiri. Meskipun terdapat data dari tabel sebelah kanan tidak
memiliki pasangan, tetap akan ditampilkan dengan pasangannya berupa nilai NULL.
3. UNION,
INTERSECT dan EXCEPT
1). UNION
UNION merupakan operator yang digunakan untuk menggabungkan
hasil query, dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari masing-masing
tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama. Berikut ini perintah untuk
memperoleh data pada tabel buku dimana tahun penerbitan 2003 dan 2004 :
2). INTERSECT
INTERSECT merupakan operator yang digunakan untuk
memperoleh data dari dua buah query dimana data yang ditampilkan adalah yang
memenuhi kedua query tersebut dengan ketentuan jumlah, nama dan tipe kolom dari
masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama.
Syntax
SELECT * FROM namatabel1 INTERSECT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun senagai
gantinya dapat menggunakan operator IN seperti contoh 1 pada bagian Nested
Queries.
3). EXCEPT
/ Set Difference
EXECPT merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh
data dari dua buah query dimana data yang diampilkan adalah data yang ada pada
hasil query 1 dan tidak terdpat pada hasil query 2 dengan ketentuan jumlah,
nama dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya
harus sama.
Syntax :
SELECT * FROM nama tabel1 EXCEPT SELECT * FROM namatabel2
Pada MySQL tidak terdapat operator INTERSECT namun senagai
gantinya dapat menggunakan operator NOT IN seperti contoh 2 pada bagian
Nested Queries.
4). Nested
Queries / Subquery (IN, NOT IN, EXISTS, NOY EXISTS)
Subquery berarti query di dalam query. Dengan menggunakan
subquery, hasil dari query akan menjadi bagian dari query diatasnya. Subquery
terletak didalam klausa WHERE atau HAVING pada klausa WHERE, subquery digunakan
untuk memilih baris-baris tertentu yang kemudian digunakan oleh query.
Sedangkan pada klausa HAVING, subquery digunakan untuk memilih kelompok baris
yang kemudian digunakan ole query.
B. VIEW
View adalah perintah query yang disimpan pada
database dengan suatu nama tertentu, sehingga bisa digunakan setiap saat untuk
melihat data tanpa menuliskan ulang query tersebut.
Syntax dasar perintah untuk membuat view adalah sebagai
berikut :
CREATE
[OR REPLACE]
VIEW view_name [(column_list)]
AS select_statement
Kita menggunakan opsi OR REPLACE jika kita ingin mengganti
view dengan nama yang sama dengan perintah tersebut. Jika tidak maka perintah
CREATE VIEW akan menghasilkan error jika nama view yang ingin dibuat sudah ada
sebelumnya.
C. PENGGUNAAN VIEW
1. View antar 2
tabel
2. View dengan 3
tabel
VI. DATA CONTROL LANGUAGE (DCL) / HAK AKSES USER
A. Pemahaman Hak Akses
Basis data yang telah dibuat perlu diatur agar data selalu
dalam keadaan aman dari pemakai yang tidak berhak. Pengaturan hak akses berguna
dalam hal pembatasan pengaksesan suatu data, misalkan hanya pemakai tertentu
yang bisa membaca atau pemakai lain yang justru dapat melakukan perubahan dan
penghapusan data.
Macam-macam perintah ang terkait dengan hak akses adalah
SELECT, INSERT, UPDATE, DELETE, REFERENCES, INDEX, CREATE, ALTER DAN DROP.
B. Mengatur Hak Akses
Untuk MySQL versi 3.22 keatas dalam manajemen user dapat
menggunakan perintah GRANT dan REVOKE untuk mengatur hak akses pemakai (user).
1. Perintah GRANT
Dipergunakan untuk membuat user baru dengan izin aksesnya.
Bentuk umum :
GRANT jenis_akses (‘’nama_kolom) ON nama_database TO
nama_user IDENTIFIED BY “nama_password” [WITH GRANT pilihan _akses]
Atau
GRANT hak_alses ON namatabel TO pemakai;
Dimana :
· Hak_akses merupakan akses
yang diberikan kepada pemakai berupa SELECT, INSERT saja atau keduanya. Bila
hak akses lebih dari satu antar hak akses dipisahkan dengan koma(,)
· Namatabel, menyatakan nama
tabel yang akan diakses dan diatur
· Pemakai, nama pemakai yang
telah didaftarkan pada sistem database. Sejumlah pemakai bisa disebutkan dengan
memisahkan tanda koma(,)
2. Perintah REVOKE
C. Membatasi Hak Akses
Hak akses perlu dibatasi untuk memudahkan dalam mengatur
dan mengawasi pemakaian data serta menjaga keamnan data.
D. Hak Akses Penuh
Untuk memberikan hak akses penuh kepada pemakai, dapat
memakai perintah klausa ALL PRIVILLEGES. Tentunya dengan pemberian hak akses
penuh kepada pemakai (user).
E. Hak Akses Kepada Public
Untuk memberikan hak
akses kepada banyak user dapat menggunakan klausa PUBLIC. Beberapa DBMS ada
yang menggunakan klausa WORLD.
F. Pencabutan Hak Akses
1. Pencabutan Hak Akses Sementara
Untuk melakukan pencabutan atau pencabutan hak akses user menggunakan
perintah REVOKE. Perintah ini juga mampu melakukan pencabutan hak akses
sebagian pemakai atau secara keseluruhan.
Bentuk umum :
REVOKE hak_akses ON nama_database FROM nama_user;
Atau
REVOKE hak_akses ON namatable FROM nam_user;
REVOKE hak_akses ON namatable FROM nam_user;
2 Perintah Delete
Untuk menghapus user secara permanen dari basis data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar